Sabtu, 25 Oktober 2014

cerpen kau dan tatapanmu



KAU
tatapan itu seperti 2 tahun yang lalu di waktu kau masih nyata milikku, tatapan yang dapat menenangkanku,membuat semuanya indah, tatapan penuh kehangatan,di selingi senyum manismu. Dan sekarang aku berfikir kenapa kau menggunakan tatapan itu lagi kepadaku. Kau tahu kau akan mengingatkanku tentangmu lagi,tentang kita, dulu 2 tahun yang lalu. aku sekarang tidak tahu apakah aku, aku masih sayang denganmu hingga aku harus mengingat tatapan itu tapi tatapan itu yang paling ku sukai darimu.tatapan penuh keromantisan,penuh kehangatan,dan penuh pengertian kepadaku. Tatapan pertama yang kau berikan kepadaku 2 tahun yang lalu ketika kau dan aku masih nyata menjadi kita.
Aku masih ingat hari itu hari senin tepat setelah orang pulang sekolah,memandang ke sini kemari mencari seseorang yang mungkin kau sayang, waktu itu aku belum sepenuhnya mengenalmu atau aku memang tidak pernah ingin mengenalmu. Aku hanya ingin menghampiri temanku tapi tak sadar kau ada di depanku dengan tatapan itu, sampai sekarang aku belum tahu apa yang ku rasakan waktu itu. Waktu itu aku hanya berfikir orang ini siapa menatapku seperti ini,apakah dia mengenalku?,kenapa dia menatapku seperti ini apakah dia tahu aku lemah saat melihat seseorang menatapku?, apa dia tahu tentangku. Langkah untuk menghampiri temanku terhenti aku hanya berfikir sesuatu yang tidak mungkin, sesuatu yang hanya ada di benakku, mungkin orang itu menatap seseorang dengan tatapan yang sama.
Dan tak berselang berapa lama aku dan kau akrab, dan selama itu aku tak pernah melihat kau menatap seseorang dengan tatapan yang sama, bukan karena aku terlalu GR atau apa tapi waktu itu aku hanya berfikir singkat apakah kau menyukaiku?, tapi kapan? aku pun tak pernah ingin mengenalmu.
Pada tanggal 15 juli kamu menyatakan semua itu, kau bilang “aku suka sama kamu” waktu itu sebenarnya aku tidak tahu aku harus jawab apa apakah “YA” untuk menerimamu? Tapi apa alasannya? Apakah karena kita sudah sangat dekat,tapi bukan itu alasan yang tepat. Ataukah aku harus jawab “TIDAK” untuk menolakmu? Tapi sekali lagi apa alasanku mengatakan seperti itu dan kata-kata itupun tidak ingin keluar dari mulutku. Waktu ituu kau ada di hadapanku dengan tatapan yang sama aku sungguh tidak mengerti apakah kau tahu aku menyukai hal-hal romantis sehingga kau menatapku seperti itu, atau memang tatapan itu di takdirkan untukku.
Aku menerimamu waktu itu, aku sadar aku menerimamu waktu itu karena tatapanmu tapi tak dapat ku pungkiri aku juga menyukaimu. Andai itu bukan karena cinta kenapa kita bisa melalui hubungan kita selama 1 tahun dengan bahagia dan tanpa menghalangi belajar kita. Kita putus bukan sejak kita berpisah karena tidak pernah ada kata putus antara kita. karena belajar ingin menggapai impian,waktu itu kita masih sama-sama SMP dan setelah kita lulus kau ingin ke bogor sekolah di sana dan pastinya meninggalkanku. Dan kau hanya menemuiku dan mengatakan tunggu aku, aku akan kembali untukmu tunggu aku,tunggu aku,tunggu aku Anggi. Apa yang harus ku lakukan hanya air mata yang bisa mengalir tanpa ku suruh ia mengalir di pipiku dan kau mengusapnya dengan tanganmu yang tak tahu kapan aku akan melihatnya lagi.
Dan sekarang hal itu sudah berlalu 2 tahun dan aku masih menunggumu, tanpa kepastian kau masih menjadi milikku atau kau sudah tak mengenalku. Dan hari ini kau datang kesekolahku sebagai murid baru dan kau di tempatkan di kelasku, aku tidak tahu aku ekspresi apa yang harus ku tunjukkan senang karena orang yang ku tunggu sudah ada di depanku, atau harus membencimu karena aku menunggumu tanpa kau kabari, menunggumu dengan bodoh, hanya berbenteng pada kata-kata yang kau ulangi tiga kali itu.
Dan sekarang kau ada di depanku ya pas depanku dengan tatapan yang sekarang sudah tidak ku mengerti apakah tatapan itu masih menjadi penenangku,atau sebaliknya menjadi hal yang harus ku gelisai.
Kenapa pada saat kau pertama bicara denganku kau mengatakan kata maaf apakah karena kau telah membuatku menunggu dalam ketidak pastian? Mungkin itu salah satu sebab kenapa kau mengatakan kata itu tapi yang paling mendasari kau mengatakan hal itu kau bilang kau telah berpacaran 2 tahun itu di saat ku menanti kau berpacaran dengan orang lain. Kau tidak tahu aku telah menunggumu tanpa lelah, ajdi untuk apa kata-kata itu? Kata-kata yang kau sampaikan hingga 3 kali “tunggu aku anggi” apakah itu hanya kiasan atau apa aku tahu aku bodoh saat itu.
 Dan sekarang kau datang dengan tatapan itu dan kau ingin mengulang cerita kita? Walau aku tahu kau sangat menyesal saat tahu aku benar menunggumu, tapi kenapa rasa ini tidak kembali seperti dulu seperti pertama aku melihat tatapan itu sungguh aku tidak mengerti hal ini. Tapi satu yang ku mengerti sekarang kita masih akan sama 1 tahun di kelas ini disekolah ini dan aku tahu akan akan luluh dengan tatapanmu itu tapi aku mengingat sekarang kita sudah kelas 3 SMA kau pasti akan kuliah di luar negeri atau di luar kota, apakah satu tahun ini akan kita lewati seperti satu tahun yang lalu dan kembali menunggumu? Aku memberanikan diriku untuk bertanya hal itu, dan sekali lagi kau membuatku yakin akan menunggu setalah satu tahun ini.
“aku tidak akan membuatmu menunggu seperti yang dulu tanpa kepastian,aku akan menjemputmu dengan kesuksesan kita,kejar impianmu, aku juga akan mengejar impianku ya aku kan pulang ke bogor setelah lulus aku akan kuliah di sana, dan yakin padaku beri aku kesempatan satu kali lagi aku tidak akan membuatmu menunggu seperti yang dulu, aku akan ke sini jika aku punya waktu luang, untuk itu ku mohon satu tahun ini izinkan aku membalas penantianmu itu, dan membuatmu siap untuk mananti lagi, maaf bila aku selalu membuatmu menantiku” kau mengatakan ini padaku tepat pada tanggal yang sama waktu kau menembakku dulu 15 juli tiga tahun yang lalu
Sekarang kita. Ya, aku dan kamu menikmati satu tahun ini dan akan melanjutkannya dengan penatian walau dalam ketidakjelasan lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar